Read More...... } .post-body img, .post-body .tr-caption-container, .Profile img, .Image img, .BlogList .item-thumbnail img { padding: 4px; background: #ffffff; border: 1px solid #000000; -moz-box-shadow: 1px 1px 5px rgba(0, 0, 0, .1); -webkit-box-shadow: 1px 1px 5px rgba(0, 0, 0, .1); box-shadow: 1px 1px 5px rgba(0, 0, 0, .1); } .post-body img, .post-body .tr-caption-container { padding: 8px; } .post-body .tr-caption-container { color: transparent; } .post-body .tr-caption-container img { padding: 0; background: transparent; border: none; -moz-box-shadow: 0 0 0 rgba(0, 0, 0, .1); -webkit-box-shadow: 0 0 0 rgba(0, 0, 0, .1); box-shadow: 0 0 0 rgba(0, 0, 0, .1); } .post-header { margin: 0 0 1.5em; line-height: 1.6; font-size: 90%; } .post-footer { margin: 20px -2px 0; padding: 5px 10px; color: #ff0000; background-color: #03031d; border-bottom: 1px solid #000008; line-height: 1.6; font-size: 90%; } #comments .comment-author { padding-top: 1.5em; border-top: 1px solid #110e33; background-position: 0 1.5em; } #comments .comment-author:first-child { padding-top: 0; border-top: none; } .avatar-image-container { margin: .2em 0 0; } #comments .avatar-image-container img { border: 1px solid #000000; } /* Comments ----------------------------------------------- */ .comments .comments-content .icon.blog-author { background-repeat: no-repeat; background-image: url(data:image/png;base64,iVBORw0KGgoAAAANSUhEUgAAABIAAAASCAYAAABWzo5XAAAAAXNSR0IArs4c6QAAAAZiS0dEAP8A/wD/oL2nkwAAAAlwSFlzAAALEgAACxIB0t1+/AAAAAd0SU1FB9sLFwMeCjjhcOMAAAD+SURBVDjLtZSvTgNBEIe/WRRnm3U8RC1neQdsm1zSBIU9VVF1FkUguQQsD9ITmD7ECZIJSE4OZo9stoVjC/zc7ky+zH9hXwVwDpTAWWLrgS3QAe8AZgaAJI5zYAmc8r0G4AHYHQKVwII8PZrZFsBFkeRCABYiMh9BRUhnSkPTNCtVXYXURi1FpBDgArj8QU1eVXUzfnjv7yP7kwu1mYrkWlU33vs1QNu2qU8pwN0UpKoqokjWwCztrMuBhEhmh8bD5UDqur75asbcX0BGUB9/HAMB+r32hznJgXy2v0sGLBcyAJ1EK3LFcbo1s91JeLwAbwGYu7TP/3ZGfnXYPgAVNngtqatUNgAAAABJRU5ErkJggg==); } .comments .comments-content .loadmore a { border-top: 1px solid #6fa8dc; border-bottom: 1px solid #6fa8dc; } .comments .comment-thread.inline-thread { background-color: #03031d; } .comments .continue { border-top: 2px solid #6fa8dc; } /* Accents ---------------------------------------------- */ .section-columns td.columns-cell { border-left: 1px solid #110e33; } .blog-pager { background: transparent none no-repeat scroll top center; } .blog-pager-older-link, .home-link, .blog-pager-newer-link { background-color: #1c175d; padding: 5px; } .footer-outer { border-top: 0 dashed #bbbbbb; } /* Mobile ----------------------------------------------- */ body.mobile { background-size: auto; } .mobile .body-fauxcolumn-outer { background: transparent none repeat scroll top left; } .mobile .body-fauxcolumn-outer .cap-top { background-size: 100% auto; } .mobile .content-outer { -webkit-box-shadow: 0 0 3px rgba(0, 0, 0, .15); box-shadow: 0 0 3px rgba(0, 0, 0, .15); padding: 0 40px; } body.mobile .AdSense { margin: 0 -40px; } .mobile .tabs-inner .widget ul { margin-left: 0; margin-right: 0; } .mobile .post { margin: 0; } .mobile .main-inner .column-center-inner .section { margin: 0; } .mobile .date-header span { padding: 0.1em 10px; margin: 0 -10px; } .mobile h3.post-title { margin: 0; } .mobile .blog-pager { background: transparent none no-repeat scroll top center; } .mobile .footer-outer { border-top: none; } .mobile .main-inner, .mobile .footer-inner { background-color: #1c175d; } .mobile-index-contents { color: #f3e9ff; } .mobile-link-button { background-color: #ffc6fa; } .mobile-link-button a:link, .mobile-link-button a:visited { color: #1c175d; } .mobile .tabs-inner .section:first-child { border-top: none; } .mobile .tabs-inner .PageList .widget-content { background-color: #000000; color: #ffffff; border-top: 1px solid #110e33; border-bottom: 1px solid #110e33; } .mobile .tabs-inner .PageList .widget-content .pagelist-arrow { border-left: 1px solid #110e33; } /* Navigasi tabs Sederhana buka-rahasia.blogsot.com Starts */ a.burastabs, a.burastabs:link, a.burastabs:visited {display:block; width:102px; height:30px; background:#444444; border:1px solid #ebebeb; margin-top:2px; text-align:center; text-decoration:none; font-family:arial, sans-serif; font-size:12px; font-weight:bold;color:#FFFFFF; line-height:25px; overflow:hidden; float:left;} a.burastabs:hover {color:#FFFFFF; background:#666666;} #burasbar {width:auto; margin:0 auto;} /* Navigasi tabs Sederhana Ends */ -->

Jumat, 04 Mei 2012

Edo Tensei

EDO TENSEI
Kuchiyose: Edo Tensei
Pertama di gunakan: Naruto vol. 14 Chapter 117
Segel tangan: Macan → Ular → Anjing → Naga → Tepukkan tangan
... Pencipta jurus: Tobirama senju
Pengguna jurus: Orochimaru (pertama di gunakan di Naruto vol. 14) Kabuto yakushi (Pertama di gunakan di Naruto vol. 52)
(Kuchiyose: Edo Tensei 口寄せ・穢土転生) atau dalam bahasa indonesia di sebut teknik Pemanggil: kebangkitan dunia tidak wajar . Adalah teknik terlarang dalam dunia ninja. Atau di sebut kinjutsu (Teknik terlarang). Yang di ciptakan Hokage kedua, Tobirama Senju. Teknik ini membuat penggunanya dapat memanggil kembali jiwa yang sudah mati, kemudian membuatnya menjadi bidak si pengguna jurus. Cara mengaktifkan jurus ini adalah dengan mendapatkan Dna atau bagian tubuh dari jiwa yang ingin di panggil dari alam kematian. Karena jiwa yang di panggil tidak memungkinkan menempati jasad yang sudah hancur atau membusuk,setelah telah lama mati. Maka di perlukan jasad baru sebagai wadah. Dan buruknya jasad seseorang yang di gunakan sebagai wadah jiwa yang di panggil, haruslah seseorang yang masih hidup! Jasad orang yang di panggil akan menempati jasad orang yang telah di jadikan tumbal. Sementara pemilik jasad asli akan mati karena di masuki jiwa baru. Teknik ini semakin berbahaya, karena jika pengguna jurus ini mati sekalipun. Jurus ini masih tetap aktif. Edo tensei, membuat jiwa yang di panggil terikat selamanya di dunia, dan tidak bisa mati. walaupun tubuh ninja, yang di edo tensei hancur sekalipun. dia akan kembali seperti semula. Cara untuk mengalahkan edo tensei, adalah dengan mengembalikkan emosi, dari seorang ninja yang di panggil dengan edo tensei. Ini bisa di artikan sebagai pencegahan jurus dan jiwa akan kembali ke alam kematian. Selain itu ada cara lain yang berbahaya. Yaitu dengan penggunaan teknik terlarang lainnya. 'Kinjutsu: shikifujin'. Dengan menyerahkan tumbal. Kita dapat menyegel jiwa, edo tensei dan roh tumbal di 'Dewa pemakan segel'. cara ini di gunakan Hokage ketiga, saat melawan edo tensei, Hokage pertama dan Hokage kedua, yang di panggil Orochimaru . Cara lain yang di pakai adalah dengan menyegel makhluk edo tensei menggunakan fuinjutsu yang tinggi. Cara paling ampuh dalam penghentian teknik, adalah dengan mengendalikan pengguna jurus, dengan 'genjutsu' dan membuatnya menghentikan jurus. Seseorang yang di bangkitkan dengan teknik ini, akan bangkit dalam jasad saat dalam keadaan Prima. Termasuk kemampuan khusus dari ninja yang di panggil. Dengan menggunakan edo tensei, si pengguna edo tensei juga mampu mengendalikan teknik ninja yang di bangkitkan. Oleh karena itu walaupun senjata, dna , atau sebagian anggota tubuh para ninja, yang di edo tensei. di gunakan ninja lain. Mereka akan tetap memilikinya, pada saat bangkit kembali. Ini berarti, walaupun rinnegan milik nagato. sudah berpindah ke madara. Nagato tetap bangkit, lengkap dengan rinnegan. Hal itu juga yang terjadi, saat 7 pemegang pedang kiri. ataupun Mangekyo, milik itachi. Walaupun edo tensei dapat memanggil jiwa. Namun edo tensei, tidak dapat memanggil kembali jiwa yang sudah di segel. Seperti Hokage keempat, dan kushina uzumaki yang memakai 'shikifujin' dan 'hakke no fuin shiki' saat menyegel kyuubi. lalu hokage ke tiga, dan ke dua hokage terdahulu. yang di segel di shikifujin, saat hokage ke tiga melawan orochimaru. terakhir orochimaru, yang tubuhnya di segel di pedang totsuka, milik susanoo itachi. Saat ini, edo tensei menjadi teknik Akatsuki. dalam perang dunia ninja keempat. teknik ini, di gunakan oleh Kabuto Yakushi, yang telah menguasai sel ular putih, milik orochimaru. Kabuto menggunakan batu jimat yang menyerupai alat pada permainan shogi untuk memudahkan mengendalikan edo tensei di dalam peperangan. Kabuto mampu memanggil edo tensei ke tempat tertentu, dan mengendalikannya cukup dengan menggunakan batu jimat ini. Gambar diatas adalah kumulan orang yang di edo tensei oleh kabuto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar